Pengawasan Satpol PP Lemah

ANGGOTA Komisi I DPRD Kota Mataram, Parhan, SH., menyayangkan kalau kinerja Satpol PP Kota Mataram terkesan berorientasi pada anggaran semata. Sehingga berimbas pada kurang maksimalnya aparat penegak Perda itu dalam mengawal berbagai bentuk kebijakan Walikota Mataram. Memang, anggaran sangat mempengaruhi kelancaran kerja-kerja Satpol PP. Namun begitu, Satpol PP mestinya tidak melihat dari segi anggaran saja.

Salah satu bentuk lemahnya pengawasan Satpol PP terlihat dari edaran Walikota Mataram yang diduga tidak mampu diamankannya. Indikasinya adalah masih banyaknya warung makan yang buka di siang hari selama bulan ramadhan ini. ‘’Untuk pengamanan itu ya harus mereka lakukan. Jangan lantaran satu hal lantas tidak mau bekerja,’’ cetus Parhan.

Mestinya, lanjut politisi PKS ini, bisa bertindak tegas. Pasalnya, Satpol PP memiliki tim yang dituntut bekerja dengan baik. Parhan mengimbau Satpol PP Kota Mataram melaksanakan tugasnya dengan professional, tidak mengait-ngaitkannya dengan pembagian anggaran. Ia melihat sejauh ini, secara keseluruhan kinerja Satpol PP Kota Mataram masih lemah.

Tidak hanya warung makan yang sepertinya bebas berjualan di siang hari lantaran minimnya pengawasan dari Satpol PP Kota Mataram, juga masih maraknya penjualan minuman keras (miras). ‘’Padahal sudah ada Perda, sudah ada Perwal juga,’’ sesalnya. Mestinya, dengan sudah adanya Perda yang diperkuat dengan Perwal, Satpol PP Kota Mataram mampu bekerja maksimal.

‘’Jangan hanya diperintah dulu baru mau bekerja,’’ imbuh Parhan. Kalau memang anggaran menjadi satu-satunya alas an Satpol PP giat bekerja, Dewan siap mendukung penganggaran untuk Satpol PP Kota Mataram. Sepanjang, anggaran yang diminta itu memang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tidak serta merta ketika Satpol PP berteriak soal minimnya anggaran lantas digelontorkan anggaran kepada Satpol PP.

Kalaupun anggaran yang diminta memang untuk memenuhi ketersediaan sarana seperti kendaraan operasional, Dewanpun, kata Parhan, akan melihat sejauhmana pemanfaatan kendaraan operasional yang sudah ada. ‘’Sekarang kan kendaraannya sudah ada. Tinggal bagaimana mengoptimalkan penggunaan kendaraan itu,’’ tandasnya. Yang jelas, jangan sampai kekurangan kendaraan operasional dijadikan alas an untuk tidak bekerja atau mengurangi volume kerjanya. (fit)


Komentar