Renovasi Libatkan Pedagang

WACANA relokasi Pasar Kebon Roek Ampenan, mendapat tanggapan dari Ketua Pansus Pasar DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Noer Ibrahim. Menurut dia, relokasi pasar tidak serta merta akan menjadi solusi yang pas untuk mengatasi persoalan sulitnya mengatur pedagang di pasar itu.

Namun demikian, Noer Ibrahim mengaku dirinya sangat memahami kultur pedagang pasar Kebon Roek. Pihaknya sudah beberapa kali turun langsung ke Pasar Kebon Roek. Memang, katanya, ada kendala yakni pedagang sulit diminta untuk berjualan di lantai dua. Rata-rata pedagang menginginkan berjualan di lantai dasar. Tidak heran jika sekarang pedagang di Kebon Roek banyak yang berjualan di halaman pasar itu.

Tetapi itu, mestinya tidak menjadi kendala bagi Dinas Koperindag Kota Mataram dalam melakukan penataan Pasar Kebon Roek. Artinya, sambung politisi Golkar ini, kalau pedagang diajak berbicara baik-baik, ia yakin apa yang menjadi hajatan pemerintah dalam menata pasar itu dapat diterima pedagang. Memang ada hal-hal yang perlu disosialisasikan.

‘’Contoh, dagang apa lantai satu, dagang apa lantai dua dan dagang apa lantai tiga,’’ katanya. Dengan pengaturan yang baik, kondisi pasar tentu akan menjadi terang benderang dan nyaman untuk ditempati oleh pedagang. Bila perlu, ada stiker di masing-masing blok ataupun lantai. Penataan pasar aku Noer Ibrahim, memang membutuhkan kerja keras.

Tetapi kalau sudah diberikan pengertian, sehingga apa yang diinginkan pemerintah terwujud, tentu harus ada petugas yang stand by untuk mengarahkan pedagang berjualan sesuai aturan di pasar itu. Yang paling strategis melakukan komunikasi adalah kepala pasar dengan seluruh jajarannya. ‘’Tegas boleh. Tapi tegas itu tidak berdampak pada marahnya masyarakat. Tegas itu harus memberikan solusi yang baik,’’ imbaunya.

Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mataram ini menyarankan supaya Dinas Koperindag Kota Mataram menyiapkan terlebih dahulu solusi yang baik sebelum memindahkan pedagang. Kalaupun akan dilakukan renovasi terhadap Pasar Kebon Roek, maka renovasi itu harus melibatkan pedagang. Setelah ditata sedemikian rupa, nantinya kalau masih ada pedagang yang bandel tetap berjualan di halaman Pasar, barulah pemerintah mengambil tindakan tegas. ‘’Jangan kita tegas sementara tempatnya belum siap, ya salah kita,’’ imbuhnya. Noer Ibrahim mencontohkan. (fit)


Komentar