Utamakan Kenyamanan Pemudik

MUDIK lebaran menjadi tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat setiap tahun. Untuk momen yang datang setahun sekali ini, para pihak, utamanya pemerintah diharapkan mampu menjamin keamanan dan kenyamanan warga yang hendak mudik ke kampung halamannya.

Tidak hanya kenyamanan angkutan mudik lebaran tapi juga keamanan rumah mereka saat ditinggal mudik. Sebab, seperti tahun-tahun sebelumnya, begitu marak berita rumah kosong yang ditinggal mudik pemiliknya ludes terbakar atau bahkan menjadi sasaran empuk perampok. Apa yang dilakukan Pemkot Mataram dengan mengeluarkan imbauan melalui lingkungan-lingkungan agar betul-betul mengecek kondisi rumahnya sebelum ditinggal mudik.

Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa ketika ditinggal mudik, rumah tersebut sudah dalam keadaan aman. Memang beragam cara dilakukan tiap-tiap pemerintah daerah terkait mudik lebaran. Demikian pula jajaran kepolisian. Bahkan, Polres Lombok Tengah sampai membuka pelayanan khusus penitipan kendaraan bagi masyarakat yang hendak melakukan mudik lebaran.

Langkah Polres Loteng ini, perlu juga dilakukan oleh Polres-Polres lainnya di NTB. Mengingat, pemudik tidak hanya berasal dari wilayah Lombok Tengah saja. Memang, selama ini, yang kerap membuat para pemudik was-was meninggalkan rumahnya lantaran ada kendaraan yang ditinggal di rumah. Kendaraan yang ditinggalkan dalam kondisi rumah kosong, tentu menjadi kerawanan tersendiri.

Karenanya, Polres-Polres lainnya diharapkan melakukan inovasi yang sama dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang akan mudik lebaran. Hal yang sama juga bisa saja dilakukan oleh lingkungan. Bila perlu warga yang hendak meninggalkan rumahnya untuk mudik ke kampung halamannya masing-masing melaporkan hal itu kepada kepala lingkungan maupun Ketua RT.

Supaya, pihak lingkungan maupun RT bisa turut mengawasi rumah tersebut selama ditinggal mudik. Demikian pula di terminal, bandara maupun pelabuhan, pelayanan maksimal harus diberikan kepada para pemudik. Aparat keamanan dituntut bekerja maksimal menjaga kelancaran dan keamanan arus mudik lebaran. Jangan sampai ada pemudik yang mengalami musibah baik di termibal, bandara maupun pelabuhan.

Misalnya seperti mengalami tindak kejahatan pencopetan. Untuk itu, aparat keamanan harus mengerahkan kekuatannya untuk mengamankan arus mudik. Sebab dalam kondisi menjelang lebaran, ancaman kejahatan juga menunjukkan trend peningkatan. Yang dikhawatirkan masyarakat yang menjadi korban kejahatan adalah warga yang hendak mudik. Meskipun semua masyarakat harus dilindungi dari hal-hal seperti itu.

Para pihak terkait diharapkan kompak menciptakan kondisi yang kondusif selama mudik lebaran berlangsung. Sehingga kondisi rumah yang ditinggal mudik, sekembalinya dari kampung halaman, didapatkan tetap dalam kondisi terjaga dan tidak menjadi sasaran kejahatan maupun hal-hal negatif lainnya akibat kelalaian pemilik rumah. (*)

Komentar