PROGRAM
Jumat bersih yang menyasar sungai, mendapat dukungan dari kalangan DPRD Kota
Mataram. Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Drs. I Ketut Sugiarta kepada Suara NTB, Senin (5/10) berpendapat
bahwa kegiatan itu sangat positif. Mestinya, langkah itu dapat diteruskan oleh
Camat/Lurah yang ada di Kota Mataram.
‘’Lurahnya
harus bergerak, mereka juga harus bekerja atau membuat program di lingkungan
masing-masing itu harus bersih-bersih seperti Bu Wali,’’ terang Ketut Sugiarta.
Menurut dia, yang dilakukan Penjabat Walikota Mataram dengan mengajak jajaran
Pemkot Mataram melakukan kegiatan gotong royong setiap Jumat lokasinya masih
terbatas.
Maka
selanjutnya, kata Ketut Sugiarta, kegiatan itu mestinya dilanjutkan oleh
Camat/Lurah. ‘’Yang dilakukan bu wali itu adalah contoh yang baik, sehingga
semua kelurahan sudah mempunyai program untuk bersih-bersih lingkungan,’’
imbuhnya. Kalaupun kegiatan itu membutuhkan anggaran, tentu dapat dianggarkan
oleh masing-masing kelurahan.
Dengan
catatan, program yang dibuat oleh masing-masing kelurahan jelas eksekusinya. Apalagi
kelurahan yang dilintasi oleh sungai, harus melakukan hal itu (gotong royong,
red). ‘’Kalau anggaran tidak ada, ya
harus koordinasi, yang jelas program itu ada,’’ tegasnya. Gotong royong yang
dilakukan Penjabat Walikota dengan mengajak serta jajaran Pemkot Mataram,
dipandang cukup baik untuk merangsang kesadaran masyarakat untuk mau ikut
berpartisipasi.
‘’Masyarakat
tidak boleh diam. Masyarakat tentu harus ada yang menggerakkan. Yang
menggerakkan adalah Lurah atau lingkungan,’’ kata Ketut Sugiarta. Yang penting
sekarang bagaimana Camat/Lurah mengaplikasikan program Penjabat Walikota
Mataram dalam bidang kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan sungai.
Menurut
Ketua Fraksi Gerindra ini, Camat/Lurah bisa mempresentasikan kebutuhan anggaran
untuk kegiatan gotong royong itu di hadapan Penjabat Walikota Mataram. ‘’Kalau
ada masyarakat yang berpikir kenapa hanya Sungai Ancar yang dibersihkan, itu
harus menjadi pemikiran Camat/Lurah. Disinilah peran Lurah/Camat,’’ pungkasnya.
Kepada
Penjabat Walikota Mataram, ia berpesan agar selalu melibatkan Camat/Lurah dalam
penanganan kebersihan di Kota Mataram. Adanya fenomena masyarakat masih menjadi
penonton, boleh jadi karena kegiatan itu dilihat masyarakat sebagai kegiatan
baru yang belum pernah ada sebelumnya. (fit)
Komentar