Dukung Revisi Rencana Induk Drainase

KETUA Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska menyayangkan rencana induk drainase yang sudah tujuh tahun tidak kunjung direvisi. Padahal Kepala Dinas PU Kota Mataram mengakui bahwa idealnya rencana induk drainase itu harus direvisi setiap lima tahun. ‘’Ya kenapa tidak direncanakan kemarin, paling tidak revisi drainase ini untuk mencegah terjadinya banjir,’’ terangnya menjawab Suara NTB di Mataram, Sabtu (26/12).

Menurut Wiska, kalau memang arahnya untuk kebutuhan jangka panjang, Bappeda sebagai pihak perencana seharusnya bias menyampaikan hal itu. ‘’Jangan ini menimbulkan masalah. Kalau memang lima tahun harus dievaluasi atau disesuaikan, tentunya perencanaannya juga harus jalan,’’ imbuhnya.

Dikatakan Wiska, kalau memang batalnya revisi rencana induk drainase itu karena minimnya anggaran, paling tidak Dinas PU Kota Mataram, memiliki skala prioritas dengan mendahulukan drainase yang berada dekat dengan titik-titik genangan maupun banjir. Mestinya, hal ini sudah direncanakan dari awal, tanpa menunggu harus lima tahun baru dilakukan revisi.

Banyaknya drainase yang berubah fungsi, lanjut Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, tidak terlepas dari lemahnya pengawasan Dinas PU Kota Mataram. ‘’Di Beberapa tempat kita lihat di atas drainase itu ditutup kemudian dibuat taman dan lain sebagainya. Kita bingung juga sama PU ini pengawasannya seperti apa,’’ keluhnya.

Dampak yang paling nyata adalah titik genangan yang belum bisa diselesaikan sampai saat ini. Karenanya, Komisi III, kata Wiska, sangat mendukung dilakukannya evaluasi terhadap rencana induk drainase. Ia berharap dalam perubahan APBD 2016 mendatang, revisi rencana induk drainase itu sudah dianggarkan, sehingga bisa dilaksanakan dalam tahun 2017 mendatang.

Wiska berharap, eksekusi dari revisi rencana induk drainase itu tidak terlambat. Karena seperti yang sudah-sudah, begitu datang musim hujan, genangan bermunculan di mana-mana. Ia mengimbau, Pemkot Mataram harus punya langkah antisipatif. Tidak hanya melibatkan pasukan biru dalam rangka membersihkan saluran drainase. Kalau dilihat kompleks persoalan terkait drainase di Mataram, ia pesimis pasukan biru akan maksimal jangkauan kerjanya.


‘’Misalnya ke lingkungan-lingkungan. Karenanya dibutuhkan keterlibatan masyarakat secara aktif,’’ pungkasnya. (fit)

Komentar