Jangan Timbulkan Pro Kontra

SEKRETARIS Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat menyarankan kepada Dinas PU Kota Mataram untuk memetakan skala prioritas program yang dilaksanakan. Dinas PU Kota Mataram harus belajar dari kasus beberapa program yang tidak terlaksana, seperti pembangunan Ipal (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di Kamasan, Kecamatan Selaparang.

‘’Permasalahan Ipal sebenarnya bukan ditolak tapi lebih kepada skala prioritas terhadap program infrastruktur lingkungan,’’ ujarnya menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Kamis (7/1). Sangat disayangkan program Ipal yang demikian bagus tetapi karena lokasi yang keliru, menyebabkan masyarakat tidak dapat merasakan dampaknya.

Seharusnya, lanjut Ismul, program pembangunan Ipal itu dibangun di kawasan komplek perumahan yang notabene sudah tertata rapi. Sehingga menarik saluran dari masing-masing rumah, tidak ada kendala. Ketika proyek Ipal ditujukan di perkampungan padat penduduk yang penataan rumahnyatidak sama, tentu akan menemukan kesulitan.

Ia mencontohkan di Kelurahan Monjok. ‘’Yang tadinya ditolak di satu lingkungan, karena terkendala peruntukkannya untuk 50 KK, tetapi ada beberapa KK yang mendekati lokasi, tidak setuju. Tidak mungkin bisa dibangun kalau rumah tangga sebelumnya tidak setuju,’’ terang politisi PKS ini.

Ia mengingatkan jangan sampai program yang baik jusru menimbulkan pro kontra di masyarakat. ‘’Diiyakan di satu lingkungan tanpa penjelasan yang jelas jadi macet di tengah jalan,’’ imbuhnya. Ismul mengaku, sosialisasi pembangunan Ipal memang ada, tetapi sosialisasi itu, katanya, sangat massif.

Ada kesan, seolah-olah program itu harus dieksekusi. ‘’Masyarakat tidak sampai pada dampak. Sehingga itu yang saya katakan menimbulkan pro kontra,’’ imbuhnya. Masyarakat memahami halaman rumahnya akan dilewati pipa limbah. Sehingga kalau terjadi kebocoran, masyarakat mempertanyakan siapa yang akan bertanggungjawab.

Kalaupun kaitannya dengan penampungan air hujan, yang menjadi pilihan masyarakat adalah sumur resapan, bukan proyek pembangunan Ipal. ‘’Ini kondisi di kampong-kampung padat penduduk, resapan itu sangat dibutuhkan,’’ kata anggota Dewan dari daerah pemilihan Selaparang ini.


Sebetulnya, sebelum mulai membangun sebuah fasilitas, harus dilihat dulu apa yang sesungguhnya dibutuhkan masyarakat. ‘’Kalau kita buka hasil MPBM jelas. Dimana dibutuhkan Ipal, dimana dibutuhkan resapan,’’ tandasnya. (fit)

Komentar