Koordinasi dengan Dinas Kebersihan

LANGKAH Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi., yang menutup TPA (Tempat Pembuangan Akhir) liar di Babakan, mendapat apresiasi positif dari kalangan anggota Dewan. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman, AMd., yang ditemui Suara NTB di ruang kerjanya menganggap langkah Penjabat Walikota Mataram itu merupakan langkah yang tepat.

Apa yang menjadi kekhawatiran Lurah Babakan, menurut dia, terlalu berlebih. ‘’Kan tinggal SKPD terkait yang berkoordinasi untuk mencarikan solusi, entah itu mencarikan lahan TPS di sekitar sana atau seperti apa,’’ terangnya Selasa (29/12). Menurut Herman, kekhawatiran Lurah bahwa akan timbul masalah baru akibat penutupan TPS liar itu, karena masyarakat sudah terlalu lama terlena.

Karena bagaimanapun, lanjut Herman, warga tidak seharusnya membuang sampah di sana. ‘’Itu kan tanah Pemprov yang memang belum difungsikan,’’ cetusnya. Sudah cukup lama dirinya memberi masukan terkait TPA liar itu, namun baru kemarin saran itu direspon Pemkot Mataram dengan langsung melakukan penutupan.

Herman menggambarkan kondisi di sana cukup ironis. Dimana ada TPA di dekat fasilitas kesehatan. Politisi Gerindra ini juga mendukung kalau eks TPA liar itu dijadikan lokasi PKL agar tidak berjualan mepet dengan tembok RSUP NTB. Selain membantu mata pencaharian masyarakat, juga membantu masyarakat di lingkar RSUP secara umum.

Ia sepakat kalau masyarakat sekitar maupun PKL yang berjualan di sekitar RSUP NTB untuk berpartisipasi aktif mengawasi jangan sampai ada oknum-oknum yang membuang sampah di sana. Ini, lanjutnya harus dikoordinasikan dengan organisasi kemasyarakatan yang ada di Babakan agar ikut mengawasi.

Sebenarnya tidak akam ada kebingunan dan lain sebagainya, sepanjang aparat kelurahan maupun kecamatan berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan Kota Mataram. Untuk mengantisipasi munculnya titip sampah, warga diminta mengemas sampah mereka masing-masing yang kemudian diletakkan di depan rumah masing-masing, juga dipandang sebagai upaya solutif.

Tetapi, sambung Herman, ritme pengangkutan sampah oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram harus mampu menyesuaikan dengan kondisi di masyarakat. ‘’Kita harapkan, pagi diletakkan, siang sudah bersih,’’ pungkasnya. (fit)


Komentar