NELAYAN
absen melaut terjadi setiap tahun. Terutama saat pesisir Pantai Ampenan dilanda
angin kencang dan gelombang pasang. Apalagi cuaca tidak bersahabat seperti itu
diperkirakan masih berlangsung hingga dua bulan mendatang. Karenanya, anggota
DPRD Kota Mataram dari dapil Ampenan, Hj. Dian Rachmawati, S.Sos., meminta
kepada Pemkot Mataram melalui SKPD teknis segera mendistribusikan bantuan
kepada masyarakat nelayan yang kehilangan mata pencaharian mereka selama cuaca
buruk ini berlangsung.
Dian
tidak menampik bahwa fenomena nelayan libur melaut ini seolah menjadi
‘’tradisi’’ tahunan. Sehingga idealnya memang harus ada pembinaan kepada para
nelayan. Pembinaan ini dimaksudkan untuk mencegah nelayan menjadi pengangguran
ketika musim angin barat menghantam pesisir Ampenan. Hanya saja yang menjadi
persoalan, lanjutnya, pembinaan ini kerap terkendala lantaran para nelayan
tidak memiliki keahlian lain selain melaut.
‘’Hanya
itu-itu saja keterampilan mereka. Kalaupun diberikan bantuan modal usaha, tapi skillnya ndak ada, bagaimana,’’ tuturnya. Dian mencontohkan kalau misalnya
nelayan diberikan bantuan modal untuk berjualan, sementara mereka tidak
memiliki kemampuan untuk itu. Justru anggaran akan menjadi mubazir.
Melatih
para nelayan agar memiliki skill
tertentu, menurut anggota Komisi III DPRD Kota Mataram ini, tidak efektif. Skill yang mereka dapatkan itu hanya
bersifat sementara selama musim angin barat. ‘’Jadinya, jalan satu-satunya
untuk membantu nelayan yang tidak melaut hanya itu saja (pemberian bantuan
makanan, red),’’ imbuhnya. Dian kembali mengatakan bahwa nelayan hanya bisa
melaut.
Sehingga,
kalau diberikan kegiatan selain melaut, nelayan justru menolak. ‘’Mereka
mengandalkan kemampuan mereka melaut saja,’’ sesalnya. Dian mengaku baru-baru
ini dirinya sudah turun ke pesisir untuk mendengarkan apa yang menjadi
keinginan atau harapan masyarakat nelayan. Karena seperti diketahui, nelayan di
Ampenan sudah tidak lagi melaut akibat angin kencang.
Istri
nelayan yang diharapkan mampu menopang perekonomian keluarga saat suami mereka
tidak melaut, juga tidak bisa berbuat banyak. ‘’Karena kan mereka mengolah hasil tangkapan suaminya. Tapi sekarang kan
karena ndak ada yang diolah, itu yang menyebabkan mereka menganggur,’’ demikian
Dian. Dian berharap, meskipun tidak melaut, nelayan juga jangan berpangku
tangan. ‘’Apa yang bisa dikerjakan ya dikerjakan. Misalnya, kalau tidak bisa
jual ikan, ya jual sayur,’’ sarannya. (fit)
Komentar