Dugaan Kecurangan Semakin Kecil

Herman
WAKIL Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman, Amd., menyayangkan langkah Ombudsman yang mempublikasikan dugaan Kecurangan UNBK kepada publik. ‘’Saya kurang setuju dengan Ombudsman,’’ akunya kepada Suara NTB di ruang kerjanya kemarin. Memang, kata Herman, dugaan Kecurangan UN selalu menjadi momok setiap tahun. Namun, dengan dipublikasikannya dugaan Kecurangan itu, akan mengganggu psikologi siswa peserta UNBK.

Herman menganggap dipublikasikannya dugaan Kecurangan UNBK, sebagai bentuk jastifikasi kepada siswa secara general. ‘’Kasihan siswa yang betul-betul belajar dan jujur jadi tercoreng,’’ ujar Herman. Menurut politisi Gerindra ini, dipublikasikannya dugaan kecurangan UNBK ini, akan mempengaruhi psikologi anak.

Herman menganggap ada cara yang lebih bijak yang mestinya ditempuh pihak Ombudsman. ‘’Mestinya tidak perlu dipublikasikan seperti itu. Cukup oknum yang bersangkutan saja yang ditegur,’’ sarannya. Karena, lanjutnya, tidak semua siswa melakukan kecurangan itu. Justru, pada UN kali ini, ia melihat dugaan kecurangan justru semakin kecil.

Ini, kata Herman, tidak terlepas dari pola ujian dengan sistem UNBK. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga kondusuvitas terkait pelaksanaan UN. ‘’Mari kita jaga agar pelaksanaan UN ke depan semakin lancar dan jujur,’’ imbuhnya. Herman berpendapat, dengan menggunakan pola UNBK, dapat meminimalisir dugaan kecurangan yang selama ini selalu menjadi momok pada setiap penyelenggaraan UN.


‘’UNBK adalah cara aman melaksanakan UN,’’ tambahnya. Sebab selama ini, UN dengan pola manual sangat rawan praktik-praktik curang dari oknum yang kurang bertanggungjawab. (fit)

Komentar