Pemkot Mataram Kembali ke Enam Hari Kerja Mulai 1 April

Cukup Wibowo
Mataram (Suara NTB)
Pemkot Mataram memberi sinyal pemberlakuan enam hari kerja mulai tanggal 1 April 2016. Ini menyusul hasil kuisioner yang dilakukan bagian Ortal (Organisasi dan Tata Laksana) Setda Kota Mataram, yang menunjukkan hasil bahwa dominan ASN lingkup Pemkot Mataram menginginkan kembali ke enam hari kerja.

Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM kepada Suara NTB di Kantor Walikota Mataram, Jumat 18/3 mengaku, Pemkot Mataram masih mengkaji soal enam hari kerja. ‘’Sekarang tahapannya masih dikaji di Ortal, belum dilaporkan ke saya,’’ katanya. Dikonfirmasi terpisah, Kabag Ortal Setda Kota Mataram, Drs. Cukup Wibowo, MMPD., kepada Suara NTB mengungkapkan, kuatnya wacana kembali ke enam hari kerja, memang mengiringi suasana pergantian kepala daerah, dari penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi kepada Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana.

‘’Jadi sebetulnya, perubahan lima hari kerja kemarin itu juga bisa disebut ujicoba,’’ sebutnya. Ujicoba itu, kata Cukup, belum bisa disebut sebagai ketentuan yang permanen. Kemudian, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh meminta kepada Bagian Ortal untuk mengevaluasi lima hari kerja tersebut.

Untuk evaluasi itu, ortal telah menyebarkan kuisioner kepada semua SKPD lingkup Pemkot Mataram. Kuisioner dilakukan secara random sampling. Dari kuisioner itu, Ortal mencoba melihat respon ASN Pemkot Mataram. Karena memang, diperlukan adanya lampiran hasil evaluasi terhadap bagaimana respon pegawai terhadap perubahan dari lima hari kerja kembali ke enam hari kerja. ‘’Jadi ini respon bukan voting,’’ tegasnya.

Mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Mataram ini, semua data kuisioner sudah masuk ke Ortal. Namun demikian, Cukup belum berani menyimpulkannya. ‘’Inikan sedang berproses. Bagaimanapun, respon ini harus kita tabulasi,’’ demikian Cukup. Tabulasi ini akan menjadi lampiran Walikota untuk bersurat ke Mendagri melalui Pemprov NTB.

Cukup memperkirakan awal April nanti, semua proses untuk kembali ke enam hari kerja sudah clear sembari menunggu keputusan pusat. ‘’Seperti halnya waktu mengubah enam hari kerja ke lima hari kerja, mekanisme itu juga kami tempuh yang pelaksanaannya mulai 1 September 2015,’’ pungkasnya.

Menurut Cukup, Walikota Mataram pasti memiliki pertimbangan kenapa mengembalikan ke enam hari kerja berdasarkan apa yang diserap di masyarakat maupun kecenderungan di Pemkot Mataram. ‘’Jadi keinginan itu tidak berdiri secara parsial, juga secara komprehensif mempertimbangkan suara masyarakat yang ada,’’ ujarnya. Karena memang masyarakat Kota Mataram masih menginginkan terlayani pada Hari Sabtu. (fit)

Komentar