Sangat Mahal

Ismul Hidayat
RENCANA Pemkot Mataram membangun pintu gerbang di lingkar selatan yang rencananya menelan anggaran sekitar Rp 5 miliar, ditanggapi Sekretaris Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat. Rencana pembangunan itu menurut Ismul tidak menggambarkan prioritas penanganan masalah yang sesungguhnya dihadapi oleh Kota Mataram.

‘’Masalah kita di Mataram adalah sampah. Kalau tampilan-tampilan kota. Dalam hal penataan taman maupun pintu gerbang yang menjadi ornamen, kan Mataram sudah cukup bagus,’’ katanya kepada Suara NTB. Namun demikian, kalau pembangunan pintu gerbang di lingkar selatan itu menjadi program Pemkot Mataram, Ismul mengingatkan agar tidak berlebihan.

Apalagi, Komisi III belum menerima usulan anggaran terkait pembangunan gerbang di lingkar selatan itu. Karenanya, Ismul mengingatkan SKPD yang nantinya menangani proyek pembangunan pintu gerbang Kota Mataram di lingkar selatan, harus melihat rasionalitas standar kebutuhan. ‘’Harus memprioritaskan juga hal-hal yang perlu dibenahi,’’ imbuhnya.

Politisi PKS ini menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi prioritas pembangunan di Kota Mataram. Pertama infrastruktur, pembinaan ekonomi kerakyatan dan ketiga terkait SDM. Mengenai infrastruktur, lanjutnya, sah-sah saja Pemkot Mataram memberikan perhatian terhadap infrastruktur. Tetapi perlu diingat juga bahwa dua program prioritas lainnya di Mataram seperti peningkatan ekonomi kerakyatan dan juga SDM, masih sangat minim.

Ia berharap Pemkot Mataram lebih peka terhadap realitas masalah dan kebutuhan masyarakat di Mataram. Ismul sepakat kalau Walikota menginginkan pembangunan gerbang yang megah. Namun, lanjutnya, SKPD diharapkan tidak serta merta mengartikan itu membutuhkan anggaran yang besar. Apalagi mencapai Rp 5 miliar.

Ismul mengaku banyak melihat pintu gerbang di daerah lain yang juga megah-megah. Tetapi itu dibangun dengan biaya yang tidak bombastis. ‘’Jangan kemudian megah itu diartikan dengan anggaran yang besar,’’ imbuhnya. Pintu gerbang Kota Mataram, saran Ismul, sebaiknya dibangun dengan konsep minimalis. Gerbangpun, katanya, bisa dibuat produktif. Ini membutuhkan inovasi SKPD.


Bahkan, Ismul menyebut anggaran Rp 5 miliar untuk pembangunan pintu gerbang, sangat mahal. Pada bagian lain Ismul mengungkapkan bahwa pintu gerbang Kota Mataram juga merupakan etalase provinsi. ‘’Kalau provinsi juga mendukung, kan tidak semua harus dari Kota Mataram,’’ imbuhnya. (fit)

Komentar