Misban Ratmaji |
Untuk
mencegah terjadinya hal itu, proyek-proyek yang diprogramkan dalam tahun 2017
agar direncanakan dengan baik. Ini dimaksudkan agar serapan fisik maupun
keuangan bisa lebih dimaksimalkan. ‘’Kalau tidak bisa seratus persen, ya 99 persenlah,’’ cetusnya. Dewan
berharap, baik anggaran pendapatan maupun pembiayaan bisa mencapai seratus
persen. ‘’Supaya berimbang,’’ imbuhnya.
Misban
tidak menyangkal bahwa tidak maksimalnya serapan fisik maupun anggaran, salah
satunya karena isu perubahan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang baru. ‘’Sehingga
mereka agak terlambat merencanakan maupun mengeksekusinya,’’ katanya. Karena
bagaimanapun, isu perubahan OPD sudah berhembus sejak awal semester dua di
tahun 2016 ini.
‘’Itu
pengaruh besar. Isunya mulai Juni dan harus sudah selesai Oktober untuk
perdanya,’’ ujarnya. Kemungkinan sejumlah pimpinan SKPD terlena dengan adanya
isu OPD baru tersebut. Apalagi pada akhir Desember ini, Walikota Mataram bakal
menggelar mutasi pejabat lingkup Pemkot Mataram untuk pengisian OPD baru.
Kinerja
serapan anggaran fisik maupun keuangan masing-masing SKPD selama tahun anggaran
2016 ini, bisa menjadi salah satu pertimbangan Walikota Mataram dalam melakukan
mutasi pejabat. Misban membenarkan bahwa ada kecenderungan SKPD kerap meminta
anggaran yang besar. Namun kenyataannya, eksekusi anggaran di sejumlah SKPD
justru tidak maksimal.
Namun
Misban melihat terjadinya hal itu, bisa jadi karena kehati-hatian eksekutif
dalam melakukan tender dan lain sebagainya. ‘’Sehingga terlambat. Dikarenakan
takut salah dan lain sebagainya,’’ pungkasnya. Apalagi banyak isu di luar
daerah, KPK juga mengincar dugaan penyimpangan anggaran yang terjadi di
pemerintahan.
Komentar