Jangan Biarkan Nelayan Kelaparan

Fuad Sofian Bamasaq
ANGGOTA DPRD Kota Mataram dari Dapil Ampenan, Fuad Sofian Bamasaq, SH., mengaku prihatin dengan kondisi nelayan di Kota Mataram yang mulai absen melaut akibat cuaca yang tidak bersahabat. Apalagi kabarnya, hingga saat ini Pemkot Mataram belum mendistribusikan bantuan untuk menindaklanjuti kondisi nelayan yang tidak melaut.

‘’Dengan anomali cuaca seperti sekarang ini Pemkot Mataram juga jangan membiarkan saja nelayan-nelayan kita yang ada di Ampenan,’’ ujarnya kepada Suara NTB, Minggu (25/12). Karena bagaimanapun, masyarakat nelayan juga menjadi tanggung jawab pemerintah. ‘’Masak pemerintah akan membiarkan saja para nelayan ini mati kelaparan, kan tidak,’’ ujarnya. Toh, lanjutnya, sudah ada SKPD yang mengurusi hal tersebut.

Apalagi pemerintah sendiri juga telah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi itu. Namun, politisi dari PDI Perjuangan ini menyayangkan, bantuan yang diberikan oleh Pemkot Mataram di untuk nelayan di Ampenan, dianggap kerap salah sasaran. ‘’Jangan tim sukses yang diberikan bantuan. Jadi kebayakan tim sukses yang mendapat bantuan. Padahal tim sukses itu tidak menjadi nelayan,’’ keluhnya.

Bantuan itu, menurut Fuad justru menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat. Ia menyayangkan kalau bantuan untuk nelayan yang absen melaut, nyatanya belum juga digelontorkan oleh Pemkot Mataram. Padahal, Pemkot Mataram sudah memegang jadwal, kapan kecenderungan terjadi gelombang pasang dan fenomena-fenomena lainnya. ‘’November – Desember itu akan terjadi anomali cuaca,’’ sebutnya. Sehingga seharusnya Pemkot Mataram telah menyiapkan langkah antisipasi.

Fuad menyindir bantuan yang diberikan Pemkot Mataram selama ini yang dianggap tidak mampu membantu perekonomian masyarakat nelayan selama mereka tidak bisa melaut. ‘’Jangan hanya memberikan bantuan mie lima bungkus, beras dua kilo, gula satu kilo. Itu sekarang coba pemerintah bagaimana mencarikan formulasi. Ada ibu-ibu PKK di sana. Berdayakan ibu-ibu PKK untuk membina istri para nelayan,’’ terangnya.

Paling tidak istri nelayan dibuatkan kegiatan home industri. Sehingga, setiap tahun nelayan tidak beralasan karena tidak ada pekerjaan selain menjadi nelayan. Padahal, kalau diberikan pembinaan yang serius berikut dibantu pemasaran produk mereka, Fuad yakin, tidak ada lagi keluhan dari nelayan ketika tidak melaut. (fit)

Komentar