Ismul Hidayat |
RENCANA
Dinas Pertamanan Kota Mataram yang akan membangun taman jomblo, mendapat
kecaman dari kalangan anggota DPRD Kota Mataram. ‘’Pembangunan taman jomblo ini
adalah satu hal yang tidak nyambung dengan program pemerintah,’’ kata
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat kepada Suara NTB, Minggu (18/12). Memang benar,
bahwa Kota Mataram membutuhkan taman sebagai salah satu ruang publik.
Hanya
saja, terkait tema, perlu dipikirkan apa yang menjadi visi Kota Mataram.
Seperti diketahui, Mataram dibawah kepemimpinan Walikota H. Ahyar Abduh dan
Wakilnya H. Mohan Roliskana mengusung visi ‘’maju, religius dan berbudaya’’. Maka,
kalau ada ide dari SKPD yang bertentangan dengan visi tersebut, perlu
dipertanyakan. Ismul menyayangkan ide yang muncul untuk membangun taman jomblo tidak
sejalan dengan program Pemkot Mataram.
‘’Pendapat
saya, kalau bicara taman atau ruang publik, kita harus memahami bahwa kemarin
belum lama kita (Pemkot Mataram, red) telah melaunching Mataram sebagai kota layak anak. Wujud dari kota layak
anak, itu pemerintah belum memperlihatkan,’’ terangnya. Terhadap taman, kata
anggota Dewan dari PKS ini, seharusnya yang dibangun adalah taman yang ramah
terhadap anak.
Karena,
saat ini, di Mataram banyak taman remang-remang. ‘’Tidak jelas. Apakah kemudian
ini (taman jomblo, red) yang akan kita hadirkan di kota yang disebut religius,’’
sesalnya. Ismul berpesan, SKPD sebagai pembantu Walikota harus mampu
menterjemahkan visi misi Kota Mataram dalam bentuk program yang memang sesuai.
‘’Saya kira bukan budaya kita, budaya remang-remang itu,’’ imbuhnya.
Anggota
dewan dari dapil Selaparang ini, mengajak SKPD, khususnya Dinas Pertamanan agar
lebih kreatif dalam menciptakan program. ‘’Jangan hanya buat taman, yang hanya
menyenangkan pihak-pihak tertentu,’’ pintanya. Pada bagian lain, Ismul
mempertanyakan komitmen Pemkot Mataram terhadap program Mataram menuju kota
layak anak. ‘’Apa yang telah dilakukan oleh Dinas Pertamanan terhadap program
yang telah mendukung program kota layak anak,’’ katanya.
Yang
harus menjadi perhatian, lanjut Ismul, adalah anak-anak dan keluarga. ‘’Kalau
pasangan muda, saya kira tidak harus menjadi perhatian. Justru yang harus
menjadi perhatian itu adalah anak dan keluarga,’’ pungkasnya. Sebagai pengusung
pasangan AMAN, Ismul menegaskan bahwa partainya menolak pembangunan taman
jomblo di Mataram. (fit)
Komentar