GNB dan Keadilan Tunjuk Pimpinan Fraksi Baru

DPRD Kota Mataram Mulai Godok Perubahan AKD

Mataram (Suara NTB) –
DPRD Kota Mataram mulai menggodok perubahan AKD (Alat Kelengkapan Dewan). Sesuai aturan, AKD dilakukan perubahan setelah dua setengah tahun atau setengah dari periode anggota Dewan. Itu diawali rapat pimpinan Dewan dengan pimpinan fraksi-fraksi di DPRD Kota Mataram, Rabu (1/3).

Rapat tertutup yang dipimpin Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., sepakat memberikan kesempatan bagi lima fraksi utuh untuk menentukan komposisi ketua fraksi. Lima fraksi utuh tersebut, masing-masing Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi PPP. Sedangkan dua fraksi gabungan, yakni Fraksi Keadilan dan Fraksi GNB (Gerakan Nurani Bangsa) kabarnya telah secara terbuka menyampaikan rekomposisi pimpinan fraksi mereka masing-masing.

Informasi yang dihimpun Suara NTB, Fraksi GNB telah mengusulkan nama Sang Ketut Deresta sebagai Ketua fraksi. Seperti diketahui, Sang Ketut Deresta berasal dari Partai Hanura dan merupakan anggota Dewan incumbent. Sebelumnya, Fraksi GNB diketuai oleh HM. Faesal dari Partai Masdem. GNB mengakomodir tiga partai di dalamnya, yakni Nasdem (dua kursi), Hanura (dua kursi) dan PKB (satu kursi). Sehingga, pimpinan fraksi hanya bergeser dari Nasdem ke Hanura.

Sedangkan fraksi gabungan lainnya, adalah Fraksi Keadilan yang merupakan penggabungan dari dua partai. Yaitu PKS (tiga kursi) dan PKPI (dua kursi). Untuk Ketua Fraksi Keadilan untuk periode dua setengah tahun ke depan akan dipegang oleh H. Azhar Anshori dari PKS, menggantikan Misban Ratmaji, SE., dari PKPI.

Didi yang dikonfirmasi terkait hal ini, membenarkan bahwa dua fraksi gabungan telah menyebutkan nama ketua fraksi masing-masing. Inti dari rapat tertutup yang berdurasi sekitar setengah jam itu, akan dilakukan komposisi pimpinan fraksi. ‘’Ada dua fraksi gabungan yang akan melakukan rekomposisi pimpinan fraksi. Untuk kepastiannya nanti pada saat paripurna akan diumumkan. Itu sekedar informasi awal,’’ ungkapnya.

Selain itu, proses administrasi juga sedang berjalan. ‘’Hari ini kita rapat pimpinan, dan Insya Allah Senin kita mau paripurna. Yang agendanya salah satunya pengumuman susunan pimpinan dan anggota fraksi,’’ terangnya. Setelah fraksi rampung, berikutnya Dewan akan fokus membahas alat kelengkapan yang lainnya. Seperti komisi, Banleg dan BK. Orang nomor satu di DPRD Kota Mataram ini menegaskan, awal mula kesepakatan di DPRD Kota Mataram yang menggambarkan bagaimana kemungkinan-kemungkinan Dewan akan melakukan reposisi.

‘’Formatnya seperti apa mengkonfigurasi kepemimpinan, itu menggunakan prinsip proporsionalitas, akomodatif. Berdasarkan jumlah kursi dan keterwakilan semua unsur,’’ pungkasnya. Terkait adanya personel anggota Dewan yang terkesan rangkap jabatan, hal itu, sambung Didi, berpulang pada fraksi masing-masing yang mengutus anggotanya. ‘’Realitas politik yang terbangun di proses-proses permusyawaratan itu yang paling utama itu adalah bermuara kepada fraksi. Ndak bisa kita intervensi fraksi,’’ tuturnya.


Kalau prinsip proporsionalitas dan akomodatif telah dilaksanakan, Didi yakin, siapa mendapat apa dengan sendirinya fraksi akan mudah menentukan itu. Dalam hal bagaimana fraksi mengisisi siapa ditempatkan dimana, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan fraksi. ‘’Kuncinya adalah bagaimana kita menyepakati formasi,’’ katanya. Mencermati dari fraksi-fraksi, Didi memprediksi sekitar 80 persen menyampaikan sama seperti format yang lama. ‘’Yang 20 persen itu hanya harapan tambahan yang merupakan usulan baru,’’ cetusnya. (fit)

Komentar