Jangan Berat Sebelah

Ismul Hidayat
SEKRETARIS Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat mengaku tetap berkomitmen terhadap program pengadaan kendaraan roda tiga bagi semua lingkungan di Mataram. Dimana pengadaan kendaraan roda tiga ini dalam rangkaian pemberian dana lingkungan yang nilainya Rp 50 juta bagi tiap lingkungan.

"Tentang program Tossa lingkungan, tetap saya komit dengan apa yang sampaikan di awal. Waktu itu rapat gabungan komisi dengan sekda. Bahwa kemudian dengan asumsi memberikan gaji Rp 500 ribu kepada operator Tossa, sangat tidak adil," ujarnya kepada Suara NTB di ruang kerjanya pekan kemarin.

Sedangkan petugas penyapu jalan yang bekerja hanya sekian ratus meter dan jam kerjanya antara satu sampai dua jam diberi gaji di atas Rp 1 juta. "Nah ini hitung-hitungannya jangan berat sebelah," katanya. Ismul tidak setuju kalau operator kendaraan roda tiga sebagai objek ujicoba. "Kalau dibilang ujicoba, ini orang kerja," cetusnya.

Keberadaan operator kendaraan roda tiga, menurut Ismul, bukan lagi persoalan ujicoba. Karena bagaimanapun nantinya, operator kendaraan roda tiga itu, akan bekerja full time. Politisi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ini menuding Pemkot Mataram tidak adil ketika memberikan gaji sama, antara petugas penyapu jalan dengan operator kendaraan roda tiga. Ismul berharap Pemkot Mataram dalam memberikan gaji bagi operator kendaraan roda tiga, harus menggunakan hati.

"Jadi harus ada empati," pintanya. Pemkot jangan hanya melihat hasil akhir bahwa TPS sudah bersih. Tetapi petugas yang bekerja harus menjadi perhatian Pemkot Mataram. Pada bagian lain Ismul juga mengkritisi pola rekrutmen Satgas kebersihan yang diberi tugas menjaga TPS. Karena, tidak setiap hari terlihat menjaga TPS. Terkadang masyarakat tidak bisa membedakan Satgas dengan masyarakat biasa. Ismul berharap, keberadaan Satgas TPS tidak menjadi ajang titipan. "Jangan kemudian rekrutmen ini menjadi peluang mengakomodir titipan," katanya mengingatkan.

Ismul menyebut pengangkatan satgas sebagai upaya yang tidak menyelesaikan masalah. sama halnya seperti keberadaan polisi taman atau satgas taman. "Apa hasilnya coba. banyak sekali satgas," sesalnya. Anggota Dewan dari Dapil Selaparang ini mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi langkap Pemkot Mataram dalam penanganan sampah. Walaupun di sebagian kepala lingkungan merasa kecewa dengan pola pengelolaan dana lingkungan. "Mereka berpikiran Rp 50 juta itu seratus persen untuk operasional," katanya. (fit)

Komentar