Kejar Target Serapan Anggaran

Misban Ratmaji
WAKIL Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji, SE., menyoroti rendahnya serapan anggaran di triwulan pertama. Terutama pada dua bulan pertama di tahun anggaran 2017. Ia berharap Pemkot Mataram segera menyikapi rendahnya serapan anggaran tersebut. ‘’Karena pemerintah pusat menurunkan anggaran itu, tentu ada planingnya,’’ ujar Misban kepada Suara NTB di ruang kerjanya kemarin.

Misban tidak mengetahui persis apa alasan Pemkot Mataram sehingga anggaran belum dibelanjakan. Namun demikian, ia memperkirakan, minimnya serapan anggaran itu sebagai buntut perencanaan program di masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang belum selesai. Untuk itu, ia mendorong Pemkot Mataram mengejar ketertinggalan di triwulan pertama itu, pada triwulan kedua mendatang.

Untuk mengejar capaian serapan anggaran di triwulan kedua, Misban berharap, semua perencanaan telah dirampungkan pada triwulan pertama. ‘’Di akhir triwulan pertama sudah rampung. Termasuk juga pelaksanaan tendernya, kalau itu melalui tender,’’ katanya. Mestinya, sambung Misban, begitu ada dana transfer dari pusat, Pemkot Mataram segera membelanjakannya.

‘’Kita yang mengusulkan, tentu kita harus lebih sigap daripada pemerintah pusat yang melakukan transfer,’’ imbuhnya. Politisi PKPI ini mengatakan, tugas Pemkot Mataram terkait serapan anggaran di triwulan kedua cukup berat. Pertama, Pemkot Mataram harus menyelesaikan serapan anggaran yang menjadi tunggakan di triwulan pertama. Kemudian menyelesaikan pula serapan anggaran di triwulan kedua.

Misban berharap, pada triwulan kedua nanti, paling tidak 50 persen anggaran sudah terserap di semua pos-pos pengeluaran. ‘’Triwulan kedua itu kan enam bulan. Kita harapkan 50 persen anggaran program fisik sudah selesai,’’ katanya. Dia tidak menyangkal bahwa fenomena terlambat mengeksekusi anggaran ini berulang hampir setiap tahun.


Padahal, sambung Misban, keterlambatan itu dampaknya cukup luas. Yang paling sederhana adalah proses administrasi juga akan terlambat. Oleh karena itu, ia mewanti-wanti untuk program yang dilaksanakan dalam bulan April, Mei dan Juni, bisa mencapai 50 persen. Khusus untuk Kota Mataram, keterlambatan eksekusi anggaran yang menyebabkan minimnya serapan,  sebagai akibat penyesuaian OPD (Organisasi Perangkat Daerah) baru. (fit)

Komentar