Pembangunan Hotel Harus Dikaji

I Gede Wiska
KETUA Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, S.Pt., meminta Pemkot Mataram melakukan kajian terhadap tingkat hunian hotel di Kota Mataram. Ini menyusul wacana Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh yang akan melakukan penghentian izin pembangunan hotel di Mataram. Sebab kalau dilihat, perkembangan hotel di Mataram sangat pesat.

Namun demikian untuk mengambil keputusan moratorium izin pembangunan hotel, harus melalui kajian yang dapat dipertanggungjawabkan. Apakah memang tingkat hunian hotel di Mataram cukup padat atau sebaliknya. ‘’Apalagi nanti eks Bandara Selaparang akan menjadi kawasan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), nah inikan perlu dikaji,’’ katanya kepada Suara NTB di Mataram, Kamis (16/3).

Terutama  yang berkaitan dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Apalagi RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang ada di Mataram sampai saat ini masih belum dapat memenuhi amanat undang-undang untuk menyediakan RTH sebesar 30 persen. Selain itu, Pemkot juga harus menyediakan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan). Dalam RTRW, LP2B direncanakan 500 hektar.

‘’Daerah-daerahnya juga sudah coba ditetapkan dalam RTRW itu,’’ imbuhnya. Artinya, kalau memang walikota Mataram serius dengan keinginan moratorium izin pembangunan hotel, itu sejalan dengan revisi RTRW Kota Mataram. Kalau berbicara jumlah kamar hotel, kekurangan mungkin akan terjadi pada waktu-waktu tertentu. Misalnya ketika ada event berskala nasional.

Kalau Pemkot Mataram tidak mengendalikan izin pembangunan hotel, dikhawatirkan akan menimbulkan persaingan yang kurang sehat antar pengusaha di bidang perhotelan. ‘’Satu hotel dengan hotel yang lain, untuk menggaet tamu, sampai menjatuhkan harga. Itu sudah persaingan yang tidak sehat. Itu juga harus dikaji,’’ pintanya. Karena nantinya dalam RTRW akan ditetapkan kawasan pinggiran menjadi kawasan RTH maupun LP2B.

Dalam RTRW masing-masing kawasan jelas peruntukkannya. Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini tidak menyangkal, masih ada kesan bahwa pemerintah selalu ikut apa yang menjadi keinginan kalangan pengusaha atau investor. ‘’Apalagi besok ini sudah mau ditenderkan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang),’’ cetusnya. Kalau sudah ada RDTR, katanya, Pemerintah tidak bisa lagi main-main dengan tata ruang. (fit)


Komentar