Siapkan Bantuan Produktif

Hj. Kartini Irwarni
ANGGOTA DPRD Kota Mataram dari Dapil (daerah pemilihan) Sandubaya, Hj. Kartini Irwarni, SPd., angkat bicara soal angka kemiskinan di Kecamatan Sandubaya yang disebut - sebut paling tinggi di Mataram. Menurut dia, jika diukur dari jumlah penerima rastra (beras sejahtera), nampaknya sudah sesuai. Hanya saja, ia memperkirakan tidak semua masyarakat miskin tercover dalam data kemiskinan yang ada. Karena biasanya setiap lingkungan sudah dapat kuota terkait data orang miskin.

Karena bagaimanapun, itu berkaitan dengan bantuan yang nantinya didistribusikan kepada masyarakat. "Misalnya dari lingkungan ini harus masuk sekian, dari lingkungan ini sekian. Mereka tidak melihat kondisi riil di lapangan," ujarnya kepada Suara NTB di ruang kerjanya Selasa (21/3). Bahkan mungkin jumlah masyarakat miskin di Kecamatan Sandubaya lebih banyak dari data yang rilis Pemerintah. Menurut dia, data kemiskinan yang ada masih kurang valid. Karena nyatanya masih banyak warga miskin yang tidak masuk dalam pendataan.

"Karena saya mendengar dan menyaksikan bahwa data itu di lingkungan sudah diplot sekian. Jadi tidak melihat riilnya," katanya. Menurut Kartini data itu tidak sepenuhnya bisa menjadi acuan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Pendataan ideal yang semestinya menjadi acuan adalah pendataan yang dilakukan oleh Kepala lingkungan. Selain itu, mindset masyarakat juga perlu diubah. "Kadang-kadang mereka memberikan data yang tidak sebenarnya," sesalnya.

Politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini menyayangkan masih adanya masyarakat yang berpura-pura miskin, ketika pemerintah akan mendistribusikan bantuan. ‘’Ini harus dicari caranya bagaimana mengubah pola pikir,’’ demikian Kartini Irwarni. Dia juga mengaku bingung karena data kemiskinan ini cenderung stagnan. Padahal berbagai bentuk bantuan telah didistribusikan pemerintah kepada masyarakat.

Mulai dari bantuan tunai maupun bantuan non tunai. Terkait bantuan, Kartini menyarankan agar bantuan tidak melulu berupa bantuan instan. Menurut dia, masyarakat juga membutuhkan adanya bantuan yang bersifat produktif. Seperti bantuan modal usaha. ‘’Bantuan instan tetap dibutuhkan, tapi itu untuk lansia. Sedangkan untuk warga miskin yang usianya masih produktif sebaiknya diberikan bantuan modal usaha,’’ sarannya. Dengan bantuan produktif diyakini masyarakat bisa memperbaiki perekonomiannya. (fit) 

Komentar