Jika Tak Segera Musda, Mesin Politik Golkar Bakal Mandek


Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram, H. Moh. Ruslan, SH., memiliki analisa cukup cermat terkait kondisi internal partainya. Bahkan ia memprediksi, jika musyawarah daerah (musda) pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar NTB tidak dilaksanakan secepatnya, maka mesin parpol berlambang pohon beringin tersebut bakal mandek.
Ruslan mengungkapkan hal itu di ruang tunggu kantornya, Selasa (12/5) kemarin. Dia menilai, kondisi Pemilu Presiden sangat berbeda dengan Pemilu legislatif. Karena, pada pemilu legislatif semua calon legislatif (caleg) bergerak sendiri-sendiri, namun tidak demikian dengan Pemilu Presiden. Pada Pilpres ini, partailah yang sepehunya harus bergerak. Ia pun memberi sinyal kalau DPD Golkar Kota Mataram menginginkan musda digelar sebelum Bulan Juli mendatang.
“Artinya, pengurus harus betul-betul aktif,” tegasnya. Ruslan mengaku sangat khawatir jika musda tidak dilakukan secepatnya maka roda politik Partai Golkar NTB akan mandek. Terlebih waktu pelaksanaan Pilpres sudah sangat mepet, sehingga akan terasa percuma jika musda dilakukan setelah kegiatan Pilpres.
DPD II, katanya, sudah dari dulu sangat mengharapkan hal tersebut guna melakukan pembenahan organisasi. Untuk merealisasikan usulan pelaksanaan musda itu, demikian Ruslan, pihak DPD II Kota Mataram pun sudah sering kali bersurat dan mengajukan saran secara lisan agar pelaksanaan musda dipercepat. Sayangnya saran dari DPD II itu kurang mendapat tanggapan dari DPD Golkar NTB. Bagimana dengan isu digelar Musdalub? Ruslan mengatakan, bahwa dari awal dirinya tidak pernah setuju atas digelarnya musdalub.
Sementara itu, terkait saran yang dilontarkan Ketua DPD I Partai Golkar non aktif, Drs H Lalu Serinata yang meminta agar Ketua DPD I Partai Golkar nantinya harus-lah yang muda atau berusia di bawah 45 tahun, ditanggapi dingin oleh Ruslan. Dalam hal ini, dirinya menyerahkan semua itu kepada mekanisme pertai yang ada, karena batasan umur tidak perlu dipermasalahkan. “Dulu waktu menjabat sebagai ketua DPD, Pak Serinata juga tidak muda,” tukasnya.
Di samping itu, yang menentukan figur sebagai ketua DPD itu kan diputuskan dalam forum musda, jadi siapa pun berhak mengajukan figur yang akan mereka diusung. “Perlu saya tegaskan bahwa saya tidak berambisi untuk mengincar kursi Ketua DPD I, karena saya sudah capek menjadi kepala daerah dua periode. Dan dalam hal ini saya cukup wait and see saja,” ujarnya. (fit)

Comments

Popular Posts