PDIP Kecewa Jawaban Eksekutif
Mataram
(Suara NTB) –
Fraksi
PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram mengaku kecewa dengan jawaban eksekutif dalam
menanggapi pemandangan umum fraksi-fraksi. Dari tujuh fraksi yang ada di DPRD
Kota Mataram, PDIP menjadi fraksi yang paling banyak melontarkan pertanyaan.
Mulai dari kelangkaan elpiji, tata ruang hingga pariwisata.
Namun
menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, SPt yang
dikonfirmasi Suara NTB usai
paripurna, Selasa (27/1) kemarin, jawaban yang disampaikan eksekutif yang
dibacakan Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., hanya normatif belaka. ‘’Memang
tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan sebenarnya,’’ akunya. PDIP
mengharapkan adanya terobosan atau langkah-langkah strategis ketika fraksinya mempersoalkan
kelangkaan elpiji misalnya.
Padahal,
dalam pemandangan umum fraksi, PDIP mengusulkan pendataan jumlah pengguna
elpiji di Kota Mataram berikut solusi nyata mempersempit rantai distribusi
tabung melon. Kemudian terkait pengawas bangunan di Mataram sepertinya kurang
bekerja. ‘’Sampai dengan kemarin, banyak sekali pelanggaran-pelanggaran
terjadi,’’ imbuhnya. Terhadap pelanggaran tersebut, bagaimana langkah Pemkot
Mataram.
Jangan
sampai bangunan sudah berdiri baru ribut-ribut ingin membongkar. Hal ini tidak
harus terjadi kalau memang pengawasannya lebih intensif. Demikian pula dengan
pengembangan pusat kuliner di Punia. ‘’Memang seyogiyanya Pemkot ini bisa
membuat semacam gebrakanlah terkait dengan pusat oleh-oleh. Ada
brandingnyalah,’’ kata Wiska. Ia memandang apa yang dibacakan Sekda dalam
paripurna yang berlangsung molor satu jam itu, tidak lebih dari retorika.
Pasalnya,
berdasarkan pantauan Suara NTB,
pimpinan SKPD-SKPD yang disebut dalam jawaban eksekutif terhadap pertanyaan
fraksi PDIP justru tak tampak batang hidungnya. Seperti Kepala Dinas
Koperindag, Budpar, Dinas PKP dan Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan. Sebelumnya,
Sekda Makmur Said mengklaim kelangkaan elpiji tidak hanya terjadi di Kota
Mataram tapi juga secara nasional. Katanya, SKPD terkait akan segera mencari
solusi terbaik dalam mengantisipasi kelangkaan dan upaya memenuhi kebutuhan
elpiji masyarakat.
Demikian
pula pengawasan bangunan dan peruntukkannya, akan menjadi perhatian SKPD
terkait dalam pelaksanaannya dengan berpedoman peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sedangkan mengenai penetapan lahan abadi pertanian akan
dikoordinasikan lebih lanjut dengan SKPD terkait demi menjaga luasan lahan
pertanian di Kota Mataram dan untuk peningkatan kesejahteraan petani.
‘’Dalam
bidang pariwisata kami juga telah mengagendakan untuk raperda penyelenggaraan
kepariwisataan yang telah masuk dalam program pembentukan Perda 2015 dan
tinggal menunggu pembahasan di masa sidang berikutnya,’’ terangnya. (fit)
Comments